Jumat, 25 Januari 2013

Deddy Corbuzier Pasti Lebih Sukses jika Ia Sekolah



Seorang kawan memperdengarkan sebuah rekaman yang berisi tentang manfaat pendidikan di sekolah yang diuraikan secara lucu dan menarik oleh Deddy Corbuzier. Merasa sebagai orang yang sukses Deddy kemudian menceritakan pengalaman pribadinya semasa sekolah dan kemudian menilai bahwa seluruh mata pelajaran yang diajarkan di sekolah tidak perlu dan tidak ada manfaatnya.

Secara kasat mata, ada benarnya juga jika kita melihatnya hanya dari satu sudut. Misalnya, seorang ahli bahasa tidak perlu menggunakan atau mengotak-atik rumus pitagoras. Seorang akuntan tidak harus mengetahui rumus-rumus fisika. Apalagi seorang pesulap mentalis seperti Deddy Corbuzier atau seorang bintang sinetron pasti tidak menggunakan pengetahuannya tentang geografi atau sejarah di dalam pekerjaannya.

Namun secara sederhana sesungguhnya setiap mata pelajaran yang diberikan di sekolah itu sangat berguna bagi kehidupan kita selanjutnya. Bukan karena materi yang diajarkan semata karena materi yang diberikan memang boleh jadi dilupakan atau tidak digunakan sama sekali dalam kehidupan sehari-hari . Akan tetapi proses menghafal, memahami, mengerti dan mampu menguasai mata pelajaran yang diajarkan itulah yang menghasilkan manfaat di kehidupan kita.

Orang yang mengikuti proses pendidikan melalui sekolah akan memiliki daya ingat yang kuat yang diperoleh dari rajinnya kita mengikuti mata pelajaran hafalan, seperti ilmu-ilmu sosial. Kemampuan mengingat ini akan sangat berguna ketika kita memilih berprofesi sebagai ahli hukum hingga pemain sinetron. Bahkan seorang penyanyi pun harus menghafal lirik ratusan bahkan ribuan lagu untuk menghibur konsumennya.

Begitu pula dengan pengetahuan yang berdasar pada logika, seperti fisika dan matematika. Belajar kedua mata pelajaran tersebut melatih otak kita untuk dapat menyelesaikan persoalan secara logis. Tidak sembarangan selalu sejalan dengan nalar.

Selain itu, mempelajari bahasa itu juga penting. Jangan dikira karena kita lahir dan dibesarkan di Indonesia. maka kita tidak perlu lagi belajar bahasa Indonesia. Sama seperti mempelajari bahasa asing, mempelajari bahasa sendiri itu justru lebih penting karena sebagai pemilik bahasa sudah seharusnya kita bisa menggunakan bahasa itu dengan baik dan benar tanpa menimbulkan persepsi yang salah di pendengarnya. Apa lagi jika kedudukan kita adalah sebagai seorang pemimpin atau publik figur.

Tidak sepenuhnya benar jika dikatakan bahwa mempelajari setiap mata pelajaran di sekolah tidak bermanfaat. Tetap saja akan terlihat perbedaan antara keberhasilan orang yang sekolah dengan yang tidak sekolah. Keberhasilan orang yang mengenyam pendidikan biasanya long lasting, artinya sampai akhir hidupnya ia akan sama berhasilnya.

Sedangkan keberhasilan orang-orang yang tidak mengenyam pendidikan biasanya lebih pendek. Apalagi jika keberhasilannya itu ukurannya adalah harta, maka orang-orang ini akan menderita di masa tuanya karena tidak bisa mengelola hartanya tersebut.

Jika dibandingkan jumlah keberhasilan orang yang mengenyam pendidikan dan tidak mengenyam pendidikan, pasti masih lebih banyak keberhasilan yang diperoleh oleh orang-orang yang mengenyam pendidikan. Oleh karena itu, maka di seluruh dunia pendidikan sekolah itu masih tetap ada dan terus berkembang.

Jadi, jika Deddy Corbuzier itu bilang bahwa ia berhasil bukan karena ia sekolah itu sah-sah saja, namun saya percaya jika ia sekolah pasti ia bisa lebih berhasil lagi. Begitu pula yang lainnya…

Tidak ada komentar: