Minggu, 16 Juni 2013

"Andai ada kehidupan lagi setelah kematian, aku tetap ingin bersamamu"

"Bila reinkarnasi ada, dan kita akan dilahirkan kembali. Maka aku akan memohon kepada tuhan agar minimal aku bisa melihat wajahmu sekali lagi di kehidupan yang akan datang. Walau hanya dari kejauhan sekalipun"
Q membayangkan wajah mu yang sedang tersenyum.. senyum yang selalu membuat Q merasa teduh. Senyum yang selalu menyakinkan Aq, bahwa gw ngga pernah sendirian didunia ini. Aq ngga berarti tanpamu. Q mau hidup selamanya denganmu

Sesaat kemudian, mata q sudah berair. Malam ini, Q kembali meneteskan air mata, setelah sekian lamanya. Hmm.., keliatan cengeng?.

Terserah anggapan orang lain seperti apa, yang jelas , menangis untuk mu  itu bukanlah sebuah "kecengengan".

yang selalu ada disaat suka dan duka ku

dia adalah orang yang selalu menemani ku,,
di saat aku sedang terpuruk sekali pun..
dia tak pernah pergi meninggalkan ku,,
dan ia selalu memberiku motivasi untuk melanjutkan hidup..

mendukung ku untuk selalu kuat menjalani hidup
memberi aku semangat menghadapi semua tantangan
bahkan membela ku disaat ada yang menyakitin
dan membantu ku disaat aku berada dalam masalah terima kasih
 yang selalu ada disaat suka dan duka ku

Rabu, 12 Juni 2013

Seandainya Pesawat DPR Meledak

Seorang Guru matematika bertanya kepada murid-muridnya:
Guru : “Seandainya pesawat Boeing 747 dipiloti oleh penyabu, dan mengangkut 560 orang anggota DPR RI, meledak
di ketinggian 1000 feet dan jatuh di pegunungan berbatu tajam dengan kemiringan 45 derajat, berapa kemungkinan yang selamat ?”
Murid-murid menjawab serempak dan tegas : “Yang selamat 250 Juta rakyat Indonesia, Bu!”



Kiriman Fandy Fabregas ( Forum Pencinta Humor Facebook )

Selasa, 11 Juni 2013

Ciri Ciri Sudah Tua

~ Baca makin jauh, kencing makin dekat.

~ Dulu kencingnya ASIN, sekarang kencingnya MANIS.

~ Dulu tidur ketemu HIDUNG, sekarang tidur ketemu PUNGGUNG.


~ Dulu pakai minyak WANGI, sekarang pakai minyak ANGIN.

~ Dulu 4 kali seminggu, sekarang 4 minggu sekali.

~ Dulu kalo keras susah lemes, sekarang kalo lemes susah keras.

~ Dulu sering mimik SUSU, sekarang sering minum JAMU.

~ Dulu pemburu NIKMAT, sekarang diburu MALAIKAT.



Senin, 10 Juni 2013

Kesombongan kita

Di tengah-tengah sebuah .......... yang saya ikuti, sang ........... memberikan arahannya.

"Letakkan kedua tangan kalian di dada kalian masing-masing!" seorang ............ memulai instruksinya.
"Letakkan, trus, dan rapat hingga kalian merasakan detak jantung kalian masing-masing!" lanjut beliau.
.
Aku pun menuruti kata-katanya, kuletakkan kedua tanganku perlahan ke atas dadaku.

Kucari-cari sebentar, dan akhirnya terasalah detak jantungku.

Aku pun menunggu instruksi selanjutnya.

"Letakkan dan rasakan detak jantung Anda..!!" begitu instruksi beliau, "Jika sudah terasa, sekarang katakan kepada jantung Anda, Berhenti..!!"
Aku pun agak bingung dengan instruksi tersebut namun tak urung kulakukan juga.

"Katakan, dan perintahkan kepada jantung Anda untuk berhenti!, katakan pada ia untuk berhenti!!"

"Tidak mungkin!!' teriakku dalam hati, "Tidak mungkin bisa!!"

entah, apakah .................tersebut mendengar apa yang kami rasakan, ia pun melanjutkan kata-katanya..

"Lihatlah.. rasakanlah..!! bahkan jantung kita pun bukan milik kita...!!",

Seketika itu pula, Degg, diri ini kontan tersadar apa maksud dari semua ini.

Ya Rabb,begitu sering diri ini lupa, bahkan jantung, apa yang ada di dalam diri kita ini sekalipun.. bukan milik kita.

***

Ah, padahal begitu sering kita merasa bahwa kita ada diatas segala-galanya.

Seringkali manusia memandang orang lain lebih rendah, lebih buruk, lebih jelek, ataupun pandangan-pandangan yang semacamnya.
Sering kali pula manusia merasa sangat berkuasa, seolah-olah hidup dan mati orang lain berada di tangannya, tanpa sadar bahwa hidupnya sendiri sekalipun, atau bahkan tubuh nya sendiri pun, bukanlah miliknya...

Seorang teman bercerita tentang dirinya.

Ia seorang mahasiswa di Ilmu komputer.

Pernah suatu ketika, ia sedang menyelesaikan sebuah tugas program yang dirasa cukup sulit.

Saking sulitnya seolah-olah tak banyak dari teman sekelasnya yang bisa mengerjakan.
Ketika ia benar-benar selesai mengerjakan program tersebut, entah karena gembira atau apa, ia pun langsung ber pekik, "Saya Pintar..!!"
Kontan teman disebelahnya langsung menepuk teman ini dengan keras. `Pak!!'
Teman yang memukul ini pun berkata, "Kamu jangan sombong, apa yang kamu miliki ini tidak ada apa-apanya..!, ini semata-mata dari Allah SWT"
Kontan teman yang satu ini pun terdiam, ia beristighfar...

Teman, akankah kita menunggu sebuah pukulan keras dari sang Pencipta untuk menyadarkan kita?

Sungguh, sekali-kali kita tidak akan dibiarkan dengan kesombongan kita..

Titanic, kapal terbesar di era awal abad ke 20. mampu mengangkut 3000 penumpang dari Inggris ke Amerika Serikat.

Memiliki teknologi tercanggih saat itu.

Sebuah contoh kesombongan ummat manusia dari perkataan pemiliknya,

"Jangankan tujuh samudera, bahkan Tuhan pun tidak akan mampu menenggelamkan kapal ini!"

Maka di sebuah malam yang dingin, di pelayaran perdananya, kapal ini menabrak sebuah gunung Es.

Kapal besar ini pun tenggelam membawa ribuan penumpangnya, beserta kesombongan yang dibawanya..

Begitulah ketika sang pencipta ingin menunjukkan kekuasaanNya atas manusia.

Untuk menyadarkan bahwa betapa kecil sebenarnya manusia.
Betapa lemah dan tak berdaya-nya seorang manusia.

Lantas jika begini, sampai kapan kita harus menunggu kehancuran karena kesombongan kita?

Akankah kita menunggu datangnya adzab untuk menyadarkan kita?

Paman saya pernah mengatakan, bahwa kehancuran manusia ada pada saat ia mulai sombong dengan apa yang dimilikinya.

Ketika manusia berada pada titik tersebut, maka Allah akan membalik keadaannya.

Sumber: Milis Airputih (airputih@yahoogroups.com)

INILAH RAHASIAYANG HARUS KAMU KETAHUI

Menulis kisah sepertinya menulis kisah anak bodoh yang mengakui bahwa dirinya sangat bodoh. Tapi, kadang kebodohan membutuhkan kejujuran untuk dikatakan. Tapi hidup memang pahit singkat cerita.

Mampu?

bicara soal mampu atau tidak mampu ini. Karena definisi mampu bukan hak pak RT atau pak RW, bukan hak pak Camat ataupun MUI.

Definisi "mampu" adalah sebuah definisi dimana kita diberi kebebasan untuk mendefinisikannya sendiri. Kalau kita mendefinisikan diri sendiri sebagai orang tidak mampu, maka mungkin selamanya kita akan menjadi manusia tidak mampu. Sebaliknya kalau kita mendefinisikan diri sendiri, "mampu", maka Insya Allah dengan segala kekuasaan dan kewenangannya Allah akan memberi kemampuan pada kita".