Kamis, 07 Februari 2013

HANYA UNTUK SAHABAT SEJATI





Menjaga Persahabatan antara 2 orang anak manusia yang berbeda jenis, susah susah gampang…..tak jarang mereka terjerat virus merah jambu…..nah kalo sudah begini…..kacau lah dunia persahabatan mereka….

Ibarat memakan buah simalakama….bila dimakan ayah yang meninggal bila tak dimakan ibu pula yang meninggal (kata org2 jaman dulu). Dulu aku pusing memikirkan efek “buah simalakama” krn aku kira buah itu memang ada dan aku tak rela orang tua ku menjadi korban simalakama, tapi sodaraku menjawab kegelisahanku, kalau begitu jangan pernah kenal dengan buah simalakama, kan kalo tidak tahu kita ndak perlu menderita, orang tua kita tidak perlu harus meninggal….

Berteman dengan lawan jenis memang memiliki keasyikan tersendiri…..bebas bergaya tanpa merasa terancam akan di saingi, bebas menyalurkan bakat n hobi tanpa takut di cela “di belakang”, bebas naksir siapapun tanpa takut si incaran di goda oleh sahabat (kecuali sisahabat memiliki kecendrungan suka sesama jenis), dan bebas bebas yang lainnya lah, yang punya sahabat lawan jenis pasti tau apa aja kelebihan sahabat lawan jenis walo pun sahabat sejenis tak kalah serunya juga….masing2 mempunyai tingkat keseruan yang berbeda (bagiku setidaknya).

Tanpa disadari salah satu atau salah duanya terjangkiti virus merah jambu saking terlalu seringnya bersama, beberapa org memilih mengganti label dari sahabat menjadi pacar, sebagian yang lain memilih menyimpannya rapat2 krn dia sangat menghargai persahabatan mereka n tak ingin merusak persahabatan mereka, sebahagian yang lain memilih menjauh mendadak krn merasa gagal menjaga persahabatannya. Teman ku pernah berkata kalo lawan jenis bersahabat pasti ada unsur “aneh” didalamnya ndak pernah” lurus” n “normal”, kalo dipikir2 memang ada betulnya juga….

Mereka yang memilih mengganti label sahabat menjadi pacar sering berujung dengan label musuh n diikuti sejumlah umpatan2 di belakangnya krn ternyata bersahabat dan berpacaran merupakan 2 hal yang sangat jauh berbeda, tak jarang juga berganti label menjadi istri atau suami….krn mereka betul2 sahabat sejati yang sudah sangat memahami sang sahabat (temanku bilang kalo pasangan hidup itu bgsnya diposisikan sbg sahabat) …..ada juga yang brubah label menjadi teman biasa krn komunikasi yang terbangun sudah tidak se rutin dulu….kalau sudah begini kita “tekor” 2 org sekaligus….sahabat n juga pacar…..

Untuk mereka yang memilih menyimpannya rapat2 ….pastinya sangat menderita…..bersikap seolah2 normal, tak ada apa2, tapi jantung rasanya hampir meledak setiap saat krn rahasia yang disimpan juga tak kalah berbahaya dari racun, banyak alasan mengapa mrk “menyimpan”nya, ada yang lebih memilih menjadi sahabat krn dia memahami betul, persahabatan sering berujung pada kenyataan pahit apabila sudah berganti “rupa” menjadi pacar, ada juga takut sang sahabat menjauh mendadak apabila kenyataan tsb terungkap, dan ketakutan2 lainnya yang pada intinya, dia tidak mau “tekor” 2 org sekaligus. Temanku (lagi2 hehehehe) pernah menceritakan satu crita yang katanya kisah nyata….

—–2 org lawan jenis bersahabat…….karena terlalu lama dekat, lama2 timbul rasa sayang diantara mereka, tapi si cowok ndak mau bilang krn takut merusak persahabatan mrk, si cewek pun setali tiga uang…lama mrk menyimpan perasaan tsb…hingga si cowok pindah ke belahan bumi yang lain, tapi perasaan mereka berdua tidak berubah…. Akhirnya si cowok memutuskan untuk mengutarakan perasaannya, ia memutuskan untuk pulang ke tanah air t4 sang sahabat berada, tapi apa daya pesawat yang di tumpangi nya mengalami kecelakaan, pesawat tsb jatuh….—— dan cerita itu pun terputus sampai disitu….ntah sengaja memberikan efek dramatisasi ato mencari tau apakah si pendengar tertarik dan penasaran akan akhir dr cerita tsb

Temanku tidak menceritakan akhirnya bagaimana tapi dia hanya bilang perasaan itu tak pernah tersampaikan…….Ceritanya mirip cerita di film2….ntah itu nyata ato tidak aku pun tak tahu… dia menyambung cerita ini dengan pesan “kesimpulannya seandainya dulu salah 1 bicara kemungkinan terburuk adalah kehilangan sahabat tapi kapanpun masih bisa bertemu, daripada ndak “ngaku” yang akhirnya selamanya ndak ada kejelasan”, itu menurutnya, dan tentunya berbeda dengan pendapatku, masing2 berhak menyikapi kasus ini dari berbagai sudut pandang…..

Kembali ke buah simalakama…… andaikan persahabatan ini di ibaratkan simalakama———–bila sahabat di trima jadi pacar sewaktu2 kita bisa saja “pisah” dengannya dengan cara yang buruk, atau kita memilih menyimpan “rasa” dengan resiko jantung n hati akan teriris2 (dan sejumlah penyakit akut lainnya) melihat dia dengan org lain yang menjadi pasangannya kelak????———maka cocokkah jawaban sodaraku itu????? Tidak usah mengenal ato mencari tahu seperti apa rupa simalakama??——tidak usah mengenal org lain, terutama lawan jenis, dan jangan pernah bersahabat dengan siapapun terutama lawan jenis?????———hanya kalian lah yang tahu jawabannya……

Terima kasih buat sahabat2 yang selama ini menyumbang “warna” n inspirasi dalam observasi kecil2an versi ku ini….. maap yah kalo selama ini kasus nya ndak sengaja ku jadikan sumber inspirasiku

Tidak ada komentar: